Manfaat Satuan Geomorfologi di Bidang Pertanian
Pengertian Geomorfologi
Geomorfologi
adalah suatu ilmu yang yang mempelajari muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada bumi sehingga menyebabkan perubahan bentuk atau luasan lahan yang
ada di mukabumi. Geo berarti bumi dan morfologi berarti suatu ciri baik bentuk
maupun sifat yang dapat membedakan antar benda atau objek. Dalam dunia
pengetahuan geomorfologi dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari bentang
alam baik dari segi bentuk maupun dari segi proses pembentukannya dan
peristiwa-peristiwa yang intensif maupun akan terjadi. Morfologi bumi juga
dapat dikatakan sebagai relief bumi dimana morfologi tersebut dapat berupa
ketinggian,kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan bentuk lembah.
Proses-Proses Geomorfologi
Geomorfologi
(Bentang alam) adalah bentuk alamiah pada permukaan bumi yang tersusun, dimana
ada dua proses pembentukan bentang alam yakni secara endogen dan eksogen.
Pembentukan bentang alam secara endogen terjadi secara cepat/tiba-tiba juga
dapat terjadi secara lambat/evolusi. Sedangkan pembentukan bentang alam secara
eksogen dapat terjadi karena peristiwa pelapukan, erosi, maupun dekomposisi.
Proses-proses
geomorfolgi tersebut dilakukan oleh agen-agen pembentuk bentang lahan yakni :
· *Air
·
*Gelombang
·
*Angin
·
*Salju
·
*Biologi (fauna)
Dari proses yang
dilakukan oleh agen pembentuk tersebut terbentuklah beberapa landform yaitu :
1.
Alluvial (A)
Alluvial merupakan landform termuda, dimana terbentuk dari proses
fluvial (aktivitas sungai).
2.
Marin (M)
Pembentukannya dipengaruhi oleh proses marin / laut yang bersifat
konstruktif (endapan) maupun destruktif (abrasi) yang dipengaruhi oleh air asin.
Contohnya adalah tombolo,cift, arch, stack.
3.
Fluvio Marin (B)
Terjadi karena proses fluvial dan marin, yakni terbentuk pada
lingkungan laut / dimuara sungai yang dipengaruhi oleh aktivitas laut. Contohnya
adalah delta dan estuari.
4.
Gambut (G)
Landform yang terbentuk didaerah rawa dengan akumulasi bahan
organik yang cukup tebal, dapat berubah kubah(dome) maupun bukan.
5.
Eolian (E)
Landform yang terbentuk oleh proses pengendapan
bahan halus (pasir,debu yang terbawa angin. Contohnya gumuk pasir dan barchan.
6.
Karst (K)
Pada landform ini didominasi bahan baku
gamping dimana keadaan morfologi tidak teratur yang dicirikan dengan adanya
proses pelarutan bahan batuan penyusun, biasanya berupa sungai bawah tanah atau
gua-gua dengan stalagtit dan stalagmit.
7.
Volkanik (V)
Landform yang terbentuk karena adanya
proses volkan, yang dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volcan, aliran
lahar dan lava, terdiri patahan volcan yang mengalami proses patahan lipatan.
Bentuklahan ini adalah sebagai berikut :
a. Kepundan (simbol : V1)
b. Kerucut gunungapi (simbol : V2)
c. Lereng gunungapi (simbol : V3)
d. Kaki gunungapi (simbol : V4)
e. Dataran kaki gunungapi (simbol : V5)
f. Dataran kaki fluvio gunungapi (simbol : V6)
g. Padang lava (simbol : V7)
h. Lelehan lava (simbol : V8)
i. Aliran lahar (simbol : V9)
j. Dataran antar gunungapi (simbol : V10)
k. Leher gunungapi (simbol : V11)
l. Boca (simbol : V12)
m. Kerucut parasiter (simbol : V13) (Agus, 2011)
8.
Tektonik dan
Struktural (T)
Landform yang terbentuk karena proses
tektonik (orogenesis dan epirogenesis) berupa proses angkatan, lipatan, maupun
patahan. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya
hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural.
Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut.
a. Pegunungan blok sesar (simbol : S1)
b. Gawir sesar (simbol : S2)
c. Pegunungan antiklinal (simbol : S3)
d. Perbukitan antiklinal (simbol : S4)
e. Perbukitan atau pegunungan sinklinal (simbol : S5)
f. Pegunungan monoklinal (simbol : S6)
g. Pegunungan atau perbukitan kubah (simbol : S7)
h. Pegunungan atau perbukitan plato (simbol : S8)
i. Lembah antiklinal (simbol : S9)
j. Hogback atau cuesta (simbol : S10) (Agus, 2011)
9.
Aneka (X)
Landform yang ada karena proses bentukan
alam / hasil kegiatan manusia. Seperti lahan rusak dan bangunan-bangunan buatan
manusia.
Analisis Lansekap
Dalam geomorfologi juga penting mempelajari analisis lansekapa
yakni mengamati dan menginterpretasi bentang alam. Analisis lansekap yang
dilakukan adalah :
a.
Pola aliran sungai
b.
Topografi
c.
Pola kontur
d.
Kelurusan bukit dan
sungai
e.
Analisis foto /
citra satelit
f.
Kemiringan lereng
g.
Interpretasi bentang
alam
h.
Aplikasi analisis
bentang alam
Beberapa Manfaat Satuan Geomorfologi dalam Pertanian
Satuan geomorfologi
yang merupakan peristiwa-peristiwa geomorfik menimbulkan banyak perubahan pada
relief muka bumi. Perubahan-perubahan tersebut dapat dimanfaatkan manusia dalam
melakukan kegiatan sehari-hari, salah satunya dibidang pertanian. Pertanian memanfaatkan
tanah sebagai media tanam dan air sebagai bahan yang dibutuhkan untuk menunjang
segala aktivitasnya. Maka dari itu pertaian sangat bergantung pada kondisi
bentuklahan yang ada yang membutuhkan geomorfologi untuk mengetahui hal
tersebut.
·
Contohnya suatu analisa
pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah diteliti ternyata lokasi tersebut
merupakan bentuklahan dataran banjir, yang terbentuk akibat proses fluvial,
dengan material penyusun lahan berupa tanah alluvial akibat pengendapan
material yang terangkut oleh aliran sungai yang sebagian besar tersusun oleh
pasir dan lempung. Melalui hasil, analisis lokasi
tersebut lebih tepat dijadikan sebagai lahan pertanian, karena sifat tanahnya
yang subur yang berupa hasil pengendapan material hulu (gunung).
·
Setelah mempelajari
geomorfologi kita akan mengetahui kemiringan lahan seberapa curam, kemudian
dapat di analisis bahan penyusun tanahnya apa, kemudian dari hasil tersebut
dapat ditentukan tanaman apa yang cocok ditanam di wilayah tersebut.
Beberapa
satuan geomorfologi yang erat kaitannya dengan pertanian adalah sebagai berikut:
a. Sungai
Sungai adalah salah satu sumber air bagi pertanian.
Keberadaan sungai sangat diperlukan pada pertanian sebagai irigasi sehingga
dapat mengurangi biaya produksi. Berdasarkan proses geomorfologinya sungai
dibagi menjadi dua yakni sungai uda dan sungai tua. Sungai muda dicirikan
dengan bentuk penampang yang berbentuk
v, dengan lebar sungai yang cukup sempit, gradien / kemiringannya cukup curam dan
penuh dengan variasi struktur batuan keras dan lunak serta bentuk sungai muda
adalah lurus. Sungai pada stadium dewasa akan mengalami pengurangan gradien
sungai sehingga kecepatan aliran dan daya erosi (pengikisan) berkurang,
sehingga mulai terjadi pengendapan. Pada sungai yang telah mencapai stadium
dewasa terdapat dataran banjir yang terbentuk dari pengendapan material klastis
yang diendapkan pada daerah di dekat sungai membentuk point bar. Pada sisi
kiri kanan sungai sering terbentuk akumulasi yang tebal sedimen sepanjang
sungai dan membentuk tanggul alam (natural levees). Jika arus aliran sungai
makin melemah, material klastis yang terbawa oleh aliran sungai akan
terendapkan pada tekuk lereng, sisi dalam meander, pertemuan antara dua
aliran sungai, dan perubahan gradien. Jika endapan aluvial sungai yang telah
terbentuk kemudian terkikis kembali oleh aliran sungai akan terbentuk
undak-undak sungai, dan merupakan peremajaan sungai pada masa dewasa atau tua. Sungai
tua memiliki ciri bentuk sungai yang berkelok, memiliki penampang yang
berbentuk huruf u, gradien / kemiringannya landai, air sudah tidak sejernih
sungai muda, biasanya banyak endapan sehingga muka air tanah mengalami
kenaikan.
b.
Pegunungan
Pegunungan merupakan daerah yang banyak ditumbuhi pohon, dengan kelembaban tinggi,
suhu rendah, bahan organik masih melimpah. Dalam pertanian kelembaban, suhu,
dan bahan organik merupakan faktor pendukung pertumbuhan tanaman. Didaerah
pegunungan tentunya semua kondisi masih alami sehingga akan baik jika dijadikan
sebagai lahan pertanian pada kemiringan tertentu dengan memperhatikan jenis
perakarannya untuk mengantisipasi terjadinya erosi ataupun longsor.
Kesimpulan
Menurut saya, gemorfologi yaitu ilmu yang
mempelajari tentang bentuk muka bumi dan proses-proses yang membuatnya berubah
bentuk. Ada beberapa satuan geomorfologi berdasarkan kemiringan dan
ketinggiannya. Menurut saya satuan geomorfologi yang erat kaitannya dengan
pertanian adalah sungai dan pegunungan atau dataran. Sungai berhubungan dengan
pertanian karena sungai merupakan sumber air bagi area persawahan. Bagi petani mencari
area persawaha dekat dengan sungai merupakan salah satu usaha meminimalkan
biaya produksi karena petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk
pengairan. Pegunungan atau dataran juga erat kaitannya denan pertanian. Sebagaimana
kita tahu bahwa tanah merupakan media utama untuk tempat tumbuh tanaman. Pegunungan
atau dataran yang masih kaya akan bahan organik merupakan daerah yang baik
untuk dijadikan lahan pertanian karena tanahnya masih mengandung banyak bahan
organik. Untuk mengetahui satuan geomorfologi tersebut dapat dilihat melalui
foto citra atau citra satelit, sehigga dapat diketahui bentang alam secara
jelas baik dari segi kemiringan dan keberadaan aliran airnya.
Sumber :
Agus . 2011. Bentuklahan(Landform) di
permukaan bumi .
http://anakgeograf.blogspot.com/2011/12/bentuklahan-landform-di-permukaan-bumi.html
diakses pada tanggal 28 september 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar