APA YANG DIMAKSUD STATISTIK SPASIAL?
Statistik Spasial adalah segala teknik analisis untuk mengukur
distribusi suatu kejadian berdasarkan keruangan (Scott & Warmerdam,
2006). Keruangan yang dimaksud disini adalah variabel yang ada di
permukaan bumi seperti kondisi topografi, vegetasi, perairan, dll.
Berbeda dengan statistik non-spasial yang tidak memasukkan unsur
keruangan dalam analisisnya.
Dalam pengukuran distribusi suatu kejadian berdasarkan keruangan
dibedakan berdasarkan dua kategori yaitu (Scott & Warmerdam, 2006):
•Identifikasi karakteristik dari suatu distribusi
•Kuantifikasi pola geografi dari suatu distribusi.
Pola distribusi spasial secara umum terbagi menjadi tiga (Briggs, 2007):
•Mengelompok (Clustered) yaitu beberapa titik terkonsentrasi berdekatan
satu sama lain dan ada area besar yang berisi sedikit titik yang
sepertinya ada jarak yang tidak bermakna.
•Menyebar (Dispersed) yaitu setiap titik berjauhan satu sama lain atau secara jarak tidak dekat secara bermakna
•Acak (Random) yaitu titik-titik muncul pada lokasi yang acak dan posisi satu titik dengan titik lainnya tidak saling terkait.
MENGAPA MENGGUNAKAN STATISTIK SPASIAL?
Dari sudut pandang geografi suatu penyakit cenderung dibatasi secara
geografis. Variasi spasial terbangun dari variasi fisik atau biologis
yang mendukung pathogen, reservoir dan vector. Jika kondisi biotik dan
abiotik ini dapat di delineasi pada peta dan keduanya dapat dipadukan
secara bersamaan, maka dapat digunakan untuk mengetahui penyebab faktor
resiko suatu penyakit dan memprediksi penyebarannya di masa yang akan
datang (Pavlovsky, 1930). Sebagaimana First Law of Geography (Waldo
R.Tobler, 1970) yang menyatakan bahwa "Everything is related to
everything else, but near things are more related to each other” atau
dapat diterjemahkan sebagai “segala sesuatu terkait satu sama lain,
tetapi sesuatu yang berdekatan mempunyai keterkaitan yang lebih”.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa kejadian suatu penyakit terkait dengan
kedekatannya terhadap kondisi geografis tertentu dari suatu wilayah
misalnya keterkaitan penyakit dengan sungai, danau, kondisi vegetasi,
perumahan, dll.
Apa yang terlihat secara visual pada peta tidak dapat dengan mudah
dijelaskan secara kualitatif seperti bagaimana pola distribusinya?, Apa
yang mempengaruhi distribusi tersebut?, Bagaimana trend distribusi
tersebut dimasa datang?. Statistik Spasial dapat menggambarkan hal
tersebut secara kuantitatif. Spasial statistik membantu kita dalam
menilai pola, hubungan dan trend dari suatu distribusi.
Kelebihan lain dari statistik spasial menurut Scott & Warmerdam (2006) yaitu;
a) Diperolehnya pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena goegrafis dari suatu kejadian;
b) Diketahuinya dengan tepat penyebab suatu kejadian berdasarkan pola geografis yang spesifik;
c) Disimpulkannya distribusi kejadian berdasarkan satuan data;
d) Diperolehnya keputusan yang lebih baik dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
Dalam peta tersebut di atas terlihat pola distribusi kasus TB yang
terbentuk bersifat implisit. Kita tidak bisa mengatakan bahwa ada
kelompok-kelompok kasus TB berdasarkan faktor risiko lingkungan dengan
hanya melihat peta kasus TB di Kabupaten Bantul tersebut. Dibutuhkan
analisa spasial, baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui
keterkaitan distribusi kasus TB dengan kondisi geografis di Kabupaten
Bantul.
APA SAJA KEGUNAAN DAN METODE SPASIAL STATISTIK?
Scott (2008) mengatakan analisis statistik spasial memiliki tiga kegunaan yaitu:
1)A measure of what’s going on spatially (Pengukuran terhadap suatu distribusi secara keruangan)
2)Identifying characteristics of a distribution (Identifikasi karakteristik dari suatu distribusi)
3)Quantifying geographic pattern (Kuantifikasi pola geografis).
Hubungan spasial antara dua distribusi dapat digambarkan secara
kuantitatif dengan penghitungan kedekatan jarak antar dua sebaran dengan
beberapa metode sebagai berikut:
-Quadrant Count method
-Kernel Density Estimation (Clustering)
-Nearest neighbor distance
TERDIRI DARI APA SAJA ANALISIS STATISTIK SPASIAL?
Analisis statistik spasial berdasarkan tingkatannya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1.General Spatial Statistics Analysis (Analisis Statistik Spasial Umum)
2.Intermediate Spatial Statistics Analysis (Analisis Statistik Spasial Menengah)
3.Expert Spatial Statistics Analysis (Analisis Statistik Spasial Ahli)
Analisis Statistik Spasial Umum
Analisis Statistik Spasial Umum, sebagaimana halnya statistik
non-spasial, memiliki fungsi deskripsi dasar seperti rerata (mean),
median, mode dan standar deviasi untuk mendeskripsikan distribusi
sebaran di permukaan bumi.
-Mean center merupakan pusat gravitasi sebaran kasus TB yaitu pada
koordinat X: 430539.07 dan Y: 9137709.98. Sedangkan Median center pada
koordinat X: 430511.56 dan Y: 9137708.27.
-Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa titik median center, mean center
dan center of minimum distance terletak cukup berdekatan, ini dapat
diartikan kasus TB adalah sebaran yang merata dan mengikuti kurva normal
dengan skewness yang tidak terlalu besar
-Sudut rotasi standard deviasi elips sebesar 46.810 searah jarum jam dan
luas elips sebesar 14.379.611,17m2. Convex hull menggambarkan luasan
sebaran kasus TB yaitu seluas 32.299.432.93m2.
-Standard deviational elips sebagai gambaran dari standar deviasi
sebaran TB menunjukkan bahwa panjang sumbu X adalah 4855,24m dan sumbu Y
adalah 3770,92, dengan ratio antara sumbu X dan sumbu Y adalah sebesar
1,2875.
-Arah sumbu standar deviasi elips yang muncul yaitu sebaran yang miring
kearah tenggara - barat laut, mungkin dipengaruhi oleh bentuk
administrasi Kota Yogyakarta
Fungsi Analisis Statistik Spasial Umum yang lainnya adalah:
-Density Estimation atau yang lebih tepat diistilahkan sebagai estimasi
probability surface yaitu Estimasi Kerapatan pada tipologi titik, dengan
menggunakan metode kernel. Setiap kernel mengestimasi tiap titik dalam
sebuah grid yang ditumpangsusunkan pada pola persebaran titik
-Hot Spot Detection Analisis, metode yang digunakan adalah quadrant
count, untuk mempresentasikan sebuah pengelompokan dengan membandingkan
jumlah kejadian (ponit) dengan sebuah wilayah secara acak. Point
dianalisis dengan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai hirarki
kepadatannya dengan menggunakan lebih dari sebuah lingkaran elips.
Sebagai contoh berikut ini hot spot kasus TB di Kabupaten bantul
-Uji independensi atau Spatial autocorrelation, berguna untuk mengetahui
apakah sebuah sebaran kasus memiliki pola tertentu atau sebaran yang
acak. Uji independensi dilakukan untuk sebaran titik yaitu dengan
membandingkan jarak tetangga antara sebaran (dNN) terdekat dengan jarak
yang diharapkan (dran).
Analisis Statistik Spasial Menengah
Salah satu fungsi Analisis Statistik Spasial Menengah yaitu Spatial
relationship yang digunakan untuk mencari hubungan dua distribusi secara
kuantitatif. Caranya dengan menguji kesamaan (similarity) antara dua
sebaran. Jika dua distribusi menunjukkan persamaan pola, dapat diduga
bahwa dua distribusi tersebut saling berhubungan, baik secara langsung
atau tidak.
Adanya kesamaan diantara dua distribusi dapat mengindikasikan:
1) Sebuah distribusi menjadi penyebab distibusi lainnya;
2) Kedua distribusi memiliki penyebab yang sama
Analisis Statistik Spasial Ahli
Yaitu Statistik Spasial untuk Aplikasi Pemodelan Spasial:
•Pada pemodelan spasial Indeks : berfungsi sebagai tools penentu batas
kelas sebuah dan besar bobot pada sebuah parameter yang akan digunakan
dalam model Indeks
•Pada pemodelan Regresi spasial : berfungsi
sebagai alat proses pemodelan berdasarkan hubungan input dan output,
seperti : Y = a+bx
•Keuntungan model regresi adalah memiliki kemampuan prediksi secara langsung
(dien)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LAPORAN PRAKTIKUM DPPW
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH Oleh : FARICHAH ISNAINI NPM 1625010114 ...
-
PENGERTIAN DATUM Datum geodetik atau Referensi Permukaan atau Georeferensi adalah parameter sebaai acuan untuk mendefinisikan eometri e...
-
Apa itu SIG ? SIG adalah sebuah cara untuk memvisualisasikan, memnipulasi, dan menayangkan data spasial. Atau dapat dikatakan sebagai peta ...
-
Analisis dan Desain Model Aplikasi kebutuhan dilakukan dengan menggunakan beberapa alat(tools) DFD (Data Flow Diagram), gambaran bagaima...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar