Sabtu, 29 September 2018

satuan geomorfologi


Manfaat Satuan Geomorfologi di Bidang Pertanian

Pengertian Geomorfologi
            Geomorfologi adalah suatu ilmu yang yang mempelajari muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bumi sehingga menyebabkan perubahan bentuk atau luasan lahan yang ada di mukabumi. Geo berarti bumi dan morfologi berarti suatu ciri baik bentuk maupun sifat yang dapat membedakan antar benda atau objek. Dalam dunia pengetahuan geomorfologi dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari bentang alam baik dari segi bentuk maupun dari segi proses pembentukannya dan peristiwa-peristiwa yang intensif maupun akan terjadi. Morfologi bumi juga dapat dikatakan sebagai relief bumi dimana morfologi tersebut dapat berupa ketinggian,kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan bentuk lembah.

Proses-Proses Geomorfologi
            Geomorfologi (Bentang alam) adalah bentuk alamiah pada permukaan bumi yang tersusun, dimana ada dua proses pembentukan bentang alam yakni secara endogen dan eksogen. Pembentukan bentang alam secara endogen terjadi secara cepat/tiba-tiba juga dapat terjadi secara lambat/evolusi. Sedangkan pembentukan bentang alam secara eksogen dapat terjadi karena peristiwa pelapukan, erosi, maupun dekomposisi.
            Proses-proses geomorfolgi tersebut dilakukan oleh agen-agen pembentuk bentang lahan yakni :
·          *Air
·         *Gelombang
·         *Angin
·         *Salju
·         *Biologi (fauna)
  
          Dari proses yang dilakukan oleh agen pembentuk tersebut terbentuklah beberapa landform yaitu :
1.    Alluvial (A)
Alluvial merupakan landform termuda, dimana terbentuk dari proses fluvial (aktivitas sungai). 
2.    Marin (M)
Pembentukannya dipengaruhi oleh proses marin / laut yang bersifat konstruktif (endapan) maupun destruktif (abrasi) yang dipengaruhi oleh air asin. Contohnya adalah tombolo,cift, arch, stack.
3.    Fluvio Marin (B)
Terjadi karena proses fluvial dan marin, yakni terbentuk pada lingkungan laut / dimuara sungai yang dipengaruhi oleh aktivitas laut. Contohnya adalah delta dan estuari.
4.    Gambut (G)
Landform yang terbentuk didaerah rawa dengan akumulasi bahan organik yang cukup tebal, dapat berubah kubah(dome) maupun  bukan.
5.    Eolian (E)
Landform yang terbentuk oleh proses pengendapan bahan halus (pasir,debu yang terbawa angin. Contohnya gumuk pasir dan barchan.
6.    Karst (K)
Pada landform ini didominasi bahan baku gamping dimana keadaan morfologi tidak teratur yang dicirikan dengan adanya proses pelarutan bahan batuan penyusun, biasanya berupa sungai bawah tanah atau gua-gua dengan stalagtit dan stalagmit.
7.    Volkanik (V)
Landform yang terbentuk karena adanya proses volkan, yang dicirikan dengan adanya bentukan kerucut volcan, aliran lahar dan lava, terdiri patahan volcan yang mengalami proses patahan lipatan. Bentuklahan ini adalah sebagai berikut :
a. Kepundan (simbol : V1)
b. Kerucut gunungapi (simbol : V2)
c. Lereng gunungapi (simbol : V3)
d. Kaki gunungapi (simbol : V4)
e. Dataran kaki gunungapi (simbol : V5)
f.   Dataran kaki fluvio gunungapi (simbol : V6)
g. Padang lava (simbol : V7)
h. Lelehan lava (simbol : V8)
i.   Aliran lahar (simbol : V9)
j.   Dataran antar gunungapi (simbol : V10)
k.  Leher gunungapi (simbol : V11)
l.   Boca (simbol : V12)
m.   Kerucut parasiter (simbol : V13) (Agus, 2011) 
8.    Tektonik dan Struktural (T)
Landform yang terbentuk karena proses tektonik (orogenesis dan epirogenesis) berupa proses angkatan, lipatan, maupun patahan. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut.
a.    Pegunungan blok sesar (simbol : S1)
b.    Gawir sesar (simbol : S2)
c.    Pegunungan antiklinal (simbol : S3)
d.    Perbukitan antiklinal (simbol : S4)
e.    Perbukitan atau pegunungan sinklinal (simbol : S5)
f.      Pegunungan monoklinal (simbol : S6)
g.    Pegunungan atau perbukitan kubah (simbol : S7)
h.    Pegunungan atau perbukitan plato (simbol : S8)
i.      Lembah antiklinal (simbol : S9)
j.      Hogback atau cuesta (simbol : S10) (Agus, 2011)

9.    Aneka (X)
Landform yang ada karena proses bentukan alam / hasil kegiatan manusia. Seperti lahan rusak dan bangunan-bangunan buatan manusia.

Analisis Lansekap
Dalam geomorfologi juga penting mempelajari analisis lansekapa yakni mengamati dan menginterpretasi bentang alam. Analisis lansekap yang dilakukan adalah :
a.    Pola aliran sungai
b.    Topografi
c.    Pola kontur
d.    Kelurusan bukit dan sungai
e.    Analisis foto / citra satelit
f.      Kemiringan lereng
g.    Interpretasi bentang alam
h.    Aplikasi analisis bentang alam

Beberapa Manfaat Satuan Geomorfologi dalam Pertanian
            Satuan geomorfologi yang merupakan peristiwa-peristiwa geomorfik menimbulkan banyak perubahan pada relief muka bumi. Perubahan-perubahan tersebut dapat dimanfaatkan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari, salah satunya dibidang pertanian. Pertanian memanfaatkan tanah sebagai media tanam dan air sebagai bahan yang dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitasnya. Maka dari itu pertaian sangat bergantung pada kondisi bentuklahan yang ada yang membutuhkan geomorfologi untuk mengetahui hal tersebut.
·         Contohnya suatu analisa pada lokasi datar seluas 3 hektar, setelah diteliti ternyata lokasi tersebut merupakan bentuklahan dataran banjir, yang terbentuk akibat proses fluvial, dengan material penyusun lahan berupa tanah alluvial akibat pengendapan material yang terangkut oleh aliran sungai yang sebagian besar tersusun oleh pasir dan lempung. Melalui hasil, analisis lokasi tersebut lebih tepat dijadikan sebagai lahan pertanian, karena sifat tanahnya yang subur yang berupa hasil pengendapan material hulu (gunung).
·         Setelah mempelajari geomorfologi kita akan mengetahui kemiringan lahan seberapa curam, kemudian dapat di analisis bahan penyusun tanahnya apa, kemudian dari hasil tersebut dapat ditentukan tanaman apa yang cocok ditanam di wilayah tersebut.

            Beberapa satuan geomorfologi yang erat kaitannya dengan pertanian adalah sebagai berikut:

a.    Sungai
Sungai adalah salah satu sumber air bagi pertanian. Keberadaan sungai sangat diperlukan pada pertanian sebagai irigasi sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Berdasarkan proses geomorfologinya sungai dibagi menjadi dua yakni sungai uda dan sungai tua. Sungai muda dicirikan dengan bentuk penampang yang  berbentuk v, dengan lebar sungai yang cukup sempit, gradien / kemiringannya cukup curam dan penuh dengan variasi struktur batuan keras dan lunak serta bentuk sungai muda adalah lurus. Sungai pada stadium dewasa akan mengalami pengurangan gradien sungai sehingga kecepatan aliran dan daya erosi (pengikisan) berkurang, sehingga mulai terjadi pengendapan. Pada sungai yang telah mencapai stadium dewasa terdapat dataran banjir yang terbentuk dari pengendapan material klastis yang diendapkan pada daerah di dekat sungai membentuk point bar. Pada sisi kiri kanan sungai sering terbentuk akumulasi yang tebal sedimen sepanjang sungai dan membentuk tanggul alam (natural levees). Jika arus aliran sungai makin melemah, material klastis yang terbawa oleh aliran sungai akan terendapkan pada tekuk lereng, sisi dalam meander, pertemuan antara dua aliran sungai, dan perubahan gradien. Jika endapan aluvial sungai yang telah terbentuk kemudian terkikis kembali oleh aliran sungai akan terbentuk undak-undak sungai, dan merupakan peremajaan sungai pada masa dewasa atau tua. Sungai tua memiliki ciri bentuk sungai yang berkelok, memiliki penampang yang berbentuk huruf u, gradien / kemiringannya landai, air sudah tidak sejernih sungai muda, biasanya banyak endapan sehingga muka air tanah mengalami kenaikan.

b.    Pegunungan
Pegunungan merupakan daerah yang banyak ditumbuhi pohon, dengan kelembaban tinggi, suhu rendah, bahan organik masih melimpah. Dalam pertanian kelembaban, suhu, dan bahan organik merupakan faktor pendukung pertumbuhan tanaman. Didaerah pegunungan tentunya semua kondisi masih alami sehingga akan baik jika dijadikan sebagai lahan pertanian pada kemiringan tertentu dengan memperhatikan jenis perakarannya untuk mengantisipasi terjadinya erosi ataupun longsor.

Kesimpulan
Menurut saya, gemorfologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan proses-proses yang membuatnya berubah bentuk. Ada beberapa satuan geomorfologi berdasarkan kemiringan dan ketinggiannya. Menurut saya satuan geomorfologi yang erat kaitannya dengan pertanian adalah sungai dan pegunungan atau dataran. Sungai berhubungan dengan pertanian karena sungai merupakan sumber air bagi area persawahan. Bagi petani mencari area persawaha dekat dengan sungai merupakan salah satu usaha meminimalkan biaya produksi karena petani tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengairan. Pegunungan atau dataran juga erat kaitannya denan pertanian. Sebagaimana kita tahu bahwa tanah merupakan media utama untuk tempat tumbuh tanaman. Pegunungan atau dataran yang masih kaya akan bahan organik merupakan daerah yang baik untuk dijadikan lahan pertanian karena tanahnya masih mengandung banyak bahan organik. Untuk mengetahui satuan geomorfologi tersebut dapat dilihat melalui foto citra atau citra satelit, sehigga dapat diketahui bentang alam secara jelas baik dari segi kemiringan dan keberadaan aliran airnya.

Sumber :
Agus . 2011. Bentuklahan(Landform) di permukaan bumi .

LAPORAN PRAKTIKUM DPPW

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH Oleh : FARICHAH ISNAINI NPM 1625010114 ...